Selasa, 24 November 2009

IDHUL ADHA

Alhamdulillah......satu tahun setelah berdiri resmi Assakinah Muamalah sebagai bagian dari unit usaha Majelis Ekonomi Aisyiyah UMM dengan layanan tabungan Qurban mampu mengumpulkan dan ikut berpartisipasi berqurban sebanyak 6 (enam) Ekor kambing yang terbagi menjadi 3 ekor Assakinah Muamalah Malang dan 3 ekor Assakinah Muamalah Probolinggo yang berasal dari:
  1. Assakinah Muamalah Malang: BMT Assakinah Muamalah Malang, Tsabita Khwarazmita dan M. Raja Khwarizmi
  2. Assakinah Muamalah Probolinggo: BMT Assakinah Muamalah Probolinggo, Rudhy DC dan
Hewan Qurban dari Assakinah Muamalah Malang diperuntukkan bagi Aisyiyah Ngantang pelaksanaan penyembelihan hari Senin 30 Nop 2009 sore, sedangkan dari Assakinah Muamalah Probolinggo diperuntukkan bagi tukang becak di Probolinggo pelaksanaan penyembelihan dilaksanakan pada hari minggu 29 nop 2009

Senin, 23 November 2009

STUDY CENTRE FOR STUDENT

Assakinah muamalah is one of place for students to do real study and real business:
1. Syariah Finance management,
2. Inventory management,
3. Retail Management
4. Information Technology
5. Operations management
6. Marketing Management
7. Human relationship

Rabu, 12 Agustus 2009

MAJELIS TABLIGH


Majelis tabligh yang dikomandani Dra. Nurul Asfiah, MM. setiap hari jum'at jam 11.00-13.00 mengadakan kegiatan pengajian untuk ibu-ibu dosen dan karyawan dengan tema-tema yang menarik untuk diiukuti

PROFIL SEKRETARIS AISYIYAH UMM


Selamat....atas prestasi yang telah diraih oleh Dr. Lili Zalizar drh., MS., ....disela kesibukan mengurus kegiatan Aisyiyah memperoleh prestasi sebagai Dosen Berprestasi II UMM tahun 2009 dan alhamdulillah menjadi penyaji poster terbaik kelompok pertanian pada acara Seminar Nasional penelitian Fundamental DIKTI Tahun 2009....bravo.....buk...jangan lupa bagi-bagi resep bagi seluruh anggota Aisyiyah UMM......selanjutnya....aplagi ibuk.......

Jumat, 07 Agustus 2009

Pelatihan Sholat Berjamaah Oleh Majelis Tablihg





Susunan Pengurus Aisyiyah Khusus UMM

Katua : Hj. Komariah, SH., MHum., MSi.
Wakil : Dra. Hj. Romlah, MSi.
Sekretaris 1 : Dr. Lili Zalizar, drh., MS.
2 : Siti Nur
Bendahara 1 : Dra. Masiyah Kholmi, MM.
2 : Mei Suciptowati

Majelis Dikdasmen :

  1. Dra. Hj. Endang Poerwanti, M.Pd (FKIP)
  2. Ir. Hj. Asmah Hidayati, M.S (FAPETRIK)
  3. Umi Chasanah, S.Sos (PERPUSTAKAAN)
  4. Dra. Hj. Nurul Zuhriah, M.Si (FKIP)

Majelis Ekonomi :

  1. Dra. Fien Zulfikarijah, M.M (F. EKONOMI)
  2. Dra. Siti Inganah, M.Si (FKIP)
  3. Siti Romlah (F. KEDOKTERAN)
  4. Ir. Hj. Lailis Syafaah, M.T (F. TEKNIK)

Majelis Pembinaan Kesehatan Lingkungan :

  1. dr. Diyah Hermayanti, Sp.PK (F. KEDOKTERAN)
  2. Drh. Sri Samsundari, M.M (FAPETRIK)
  3. Aini Alifatin, S.Kep (AKPER)
  4. Ririn Harini, A.Md.K (AKPER)

Majelis Tabligh :

  1. Ir. Hj. Anis Saati, M.P (F. PERTANIAN)
  2. Idaul Hasanah, S.Ag (F.AGAMA ISLAM)
  3. Dra. Nurul Asfiyah, M.M (F. EKONOMI)
  4. Hj. Siti Nurwati (FKIP)

Majelis Pembinaan Kesejahteraan Masyarakat :

  1. Dra. Frida Kusumastuti, M.Si (FISIP)
  2. Cekly S. Pratiwi, SH, LLM (F. HUKUM)
  3. Dra. Sri Wibawani, M.Si (F. EKONOMI)
  4. Ir. Nur Alif Mardiyah, M.T (F. TEKNIK)

Majelis Kaderisasi :

  1. Dra. Hj. Tri Sulistyoningsih, M.Si (FISIP)
  2. Dra. Tri Sakti Handayani, M.M (FKIP)
  3. Nasyiah Hasanah, S.E, A.k (F. EKONOMI)
  4. Hj. Ida Fitriani Noor (PERPUSTAKAAN)
  5. Hefi Kurniawati, S.P (FISIP)

SEJARAH AISYIYAH






Sejak mendirikan Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan sangat memperhatikan pembinaan terhadap wanita. Untuk pertama anak-anak wanita yang benar-benar mendapat pengemblengan dan dipersiapkan supaya nanti dapat dijadikan pengurus dalam wanitanya Muhammadiyah, ada enam orang, yaitu :
1. Siti Bariyah
2. Siti Dawimah
3. Siti Dalalah
4. Siti Busyro (puteri beliau sendiri)
5. Siti Wadingah
6. Siti Badilah Zuber

Meskipun mereka masih anak-anak yang paling tinggi usianya baru 15 tahun tetapi mereka sudah diajak memikirkan soal-soal kemasyarakatan.
Sebelum `Aisyiyah secara kongkret terbentuk, sifat gerakan pembinaan wanita itu baru merupakan kelompok anak-anak yang senang berkumpul kemudian diberi bimbingan oleh KH.Ahmad Dahlan dan Nyai Ahmad Dahlan dengan pelajaran agama. Kelompok anak-anak ini belum merupakan suatu organisasi, tetapi kelompok anak-anak yang diberi pengajian.

Disamping para gadis, orang-orang wanita yang sudah tuapun menjadi perhatian beliau. Karena ajaran dalam agama Islam tidak diperkenankan mengabaikan wanita. Mengingat pentingnya peranan wanita yang harus mendapatkan tempat yang layak, Nyai Dahlan bersama-sama KH Ahmad Dahlan mendirikan kelompok pengajian wanita yang anggotanya terdiri dari para gadis-gadis dan orang-orang wanita yang sudah tua.

Dalam perkembangannya kelompok pengajian wanita itu diberi nama SAPA TRESNA. Sapa Tresna ini belum berupa organisasi, tetapi hanya suatu gerakan pengajian saja. Maka untuk memberikan suatu nama yang kongkrit menjadi suatu perkumpulan, KH Mokhtar mengadakan pertemuan dengan KH Ahmad Dahlan yang juga dihadiri oleh KH Fachruddin dan Ki Bagus Hadikusumo serta pengurus Muhammadiyah lainnya di rumah Nyai Ahmad Dahlan.

Waktu memberikan nama perkumpulan itu diusulkan nama FATIMAH, tetapi nama itu tidak diterima rapat. Kemudian oleh KH Fahrodin dicetuskan nama `AISYIYAH. Rupa-rupanya nama inilah yang paling tepat sebagai organisasi wanita baru itu. Mengapa nama Aisyiyah itu dipandang tepat, karena diharapkan perjuangan perkumpulan itu meniru perjuangan `Aisyah isteri Nabi Muhammad SAW yang selalu membantu berdakwah. Setelah secara aklamasi perkumpulan itu diberi nama `Aisyiyah, kemudian diadakan upacara peresmian.

Upacara peresmian itu waktunya bersama-sama dengan peringatan isro` mi`roj Nabi Muhammad SAW pada tanggal 27 Rajab 1335 H yang bertepatan dengan tanggal 19 Mei 1917 M yang diadakan oleh Muhammadiyah untuk yang pertama kalinya. Tempat duduk murid-murid yang wanita dan kaum ibu dipisahkan dengan kelambu berwarna merah jambu. Adapun yang bertindak sebagai pembuka kelambu pada upacara itu ialah KH Mokhtar.

Susunan pengurus `Aisyiyah hasil kesepakatan dalam pembentukan telah ditetapkan sebagai berikut :
Siti Bariyah, ketua
Siti Badilah, Penulis
Siti Aminah Harowi, Bendahari
Ny. H. Abdullah, Pembantu
Ny. Fatimah Wasool, Pembantu
Siti Dalalah, Pembantu
Siti Wadingah. Pembantu
Siti Dawimah, Pembantu
Siti Busyro, Pembantu

Selanjutnya KH Mokhtar memberi bimbingan administrasi dan organisasi, sedang untuk bimbingan jiwa keagamaannya dibimbing langsung oleh KH Ahmad Dahlan.
Setelah pengurus `Aisyiyah secara resmi terbentuk. KH Ahmad Dahlan memberikan bekal perjuangan sebagai berikut :
a. Dengan keiklasan hati menunaikan tugasnya sebagai wanita Islam sesuai dengan bakat dan kecakapannya, tidak menghendaki sanjung puji dan tidak mundur selangkah karena dicela.
b. Penuh keinsyafan bahwa beramal itu harus berilmu
c. Jangan mengadakan alasan yang tidak dianggap sah oleh Tuhan Allah hanya untuk menghindari suatu tugas yang diserahkan
d. Membulatkan tekad untuk membela kesucian agama Islam
e. Menjaga persaudaraan dan kesatuan kawan sekerja dan seperjuangan